"Bocah cilik" Pengukir Sukses Bulu tangkis Jepang



เกม สล็อต ออนไลน์ Bocah cilik. Bocah cilik. Demikian panggilan yang dipasangkan beberapa account Instagram bulu tangkis di Indonesia ke Yuta Watanabe.

สล็อตคาสิโนออนไลน์  Kemunculan pemain bulutangkis Jepang berumur 23 tahun ini seperti bocah. Tingginya 167 mtr. dengan berat tubuh 56 kg. Mukanya imut. Plus, stylenya di atas lapangan, memperkuat kesan-kesan jika ia masih seperti bocah.

เกม สล็อต ออนไลน์ Masih ingat peristiwa saat Watanabe dan pasangannya Hiroyuki Endo kalah atas Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan di final BWF World Tur Finals 2019 di Guangzhou pada 15 Desember lalu.

สล็อตคาสิโนออนไลน์  Saat itu, saat naik tribune juara, Watanabe tanpa malu menunjuk piala yang digenggam Ahsan sambil berkata, "saya ingin piala itu".

เเทงบอล Lalu, Ahsan ajaknya berpose di tribune juara. Berempat.

เกม สล็อต ออนไลน์ Tetapi, dibalik performa dan stylenya yang bak bocah, Watanabe ialah lambang sukses bulu tangkis Jepang.

เเทงบอล  Ia seperti tercipta untuk memahat riwayat luar biasa untuk bulu tangkis Jepang.

เกม สล็อต ออนไลน์ Terlalu berlebih? Tidak. Intinya jika dihubungkan dengan sukses Jepang di kompetisi bulu tangkis All England.

สล็อตคาสิโนออนไลน์  Tahun 2018 lalu, di umur 20 tahun, Yuta Watanabe bersama Arisa Higashino (saat itu berumur 21 tahun), menjadi juara All England.

เกม สล็อต ออนไลน์ Mereka menaklukkan ganda campuran hebat China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

เกม สล็อต ออนไลน์ Itu untuk pertama kali, Jepang punyai juara di ganda campuran semenjak nomor ganda campuran dimainkan di All England awal tahun 1899.

สล็อตคาสิโนออนไลน์  Semenjak peristiwa itu, Jepang punyai pasangan elit di ganda campuran. Yuta dan Arisa yang disebut penggemar beratnya Liliyana Natsir, raih banyak gelar.

เเทงบอล Petang tempo hari, Yuta dan Arisa kembali naik tribune. Mereka juara All England 2021.

เเทงบอล Mereka menyamakan prestasi ganda campuran legendaris China, Zhang Yang/Zhao Yunlei yang 2x juara All England.

เกม สล็อต ออนไลน์ Walau, gelar All England ini gregetnya kurang dibanding saat mereka juara pada 2018 kemarin. Karena, Yuta/Arisa tidak berjumpa musuh sebanding.

สล็อตคาสิโนออนไลน์  Intinya sesudah juara bertahan dan favorit 1 asal dari Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva dipaksakan mundur dari kompetisi.

เกม สล็อต ออนไลน์ Sejauh kompetisi, Yuta/Arisa terus menang straight games.

เเทงบอล Dari 7 musuh yang ditemui semenjak set pertama, tidak ada satu juga yang dapat memperoleh 20 point. Tidak sempat terjadi seting poin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"It is terrible, however the simplest method to perform this was actually towards

Computer dapat disebutkan sebagai khusus tiap perkantoran atau pribadi pada zaman tehnologi ini

The reality is actually that China doesn't wish to participate in any type of memory